Ilmuguru.org - Dalam kesempatan kali ini IG (lmuguru) akan mencoba memberikan sedikit sebaran materi tentang Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.
ABSTRAK
Yulianto, Teguh. 2013. Kolase: Pemanfaatan Pelepah Pisang sebagai Media Berkarya Dua Dimensi pada Siswa Kelas IX G SMP N 1 Kesesi Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Sri Iswidayati, M.Hum.; Pembimbing II: Drs. H. Nur Rokhmat, B. A. M.Pd.; i-xiv, 125 hal.
Kata kunci: Kolase, Pelepah Pisang, Media Berkarya.
Tanaman pisang banyak ditemukan di lingkungan sekitar SMP N 1 Kesesi, namun hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja. Berdasarkan hal tersebut, Guru Seni Budaya SMP N 1 Kesesi memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase dalam pembelajaran seni rupa. Kolase merupakan salah satu teknik dalam berkarya seni dengan cara menempelkan bahan-bahan selain cat pada bidang datar. Penelitian ini mengkaji tiga permasalahan, yaitu: (1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni rupa dengan memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi?, (2) bagaimana hasil karya siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi dalam memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase?, dan (3) apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa dengan memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) pembelajaran ini dapat berguna sebagai pengenalan media berkarya dan penguasaan teknik kolase pada siswa dengan memanfaatkan pelepah pisang, namun perlu adanya suatu perencanaan yang tepat terkait dengan kompetensi dasar yang harus dicapai, (2) hasil karya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi menunjukkan bahwa siswa telah dapat menerapkan teknik kolase dalam berkarya dua dimensi yang ditandai oleh persentase karya dengan kategori baik lebih besar dari persentase karya dengan kategori cukup, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran yakni berkenaan dengan alokasi waktu pembelajaran dan kendala yang dialami siswa dalam proses pembuatan karya. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) guru hendaknya perlu menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, (2) guru perlu menetapkan kriteria penilaian yang tepat dalam melakukan evaluasi hasil karya siswa, dan (3) guru hendaknya memberikan tema yang lebih luas untuk memotivasi, menumbuhkan kreativitas, dan memberikan kebebasan berekspresi bagi siswa jika siswa telah mengenal dan menguasai media berkarya dua dimensi teknik kolase.
ABSTRAK
Agustin Dwi Arini. 2012. Papier Mâché sebagai Media Berkarya Seni dalam Pembelajaran Seni Rupa di SMP N 1 Slawi. Skripsi Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd., pembimbing II: Drs. Dewa Made Karthadinata, M.Pd.
Kata Kunci : Papier Mâché, Media Seni Rupa, Karya Seni, Pembelajaran seni rupa.
Pemilihan media berkarya merupakan hal yang tepat untuk menciptakan hasil karya siswa yang kreatif. Dengan media yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik dan pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan. Salah satu upaya pengembangan media berkarya yang menyenangkan yaitu dengan memanfaatkan limbah kertas yang akan dibuat media papier mâché. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) proses pembuatan papier mâché sebagai media dalam berkarya seni rupa, (2) pemanfaatan media papier mâché sebagai media berkarya seni dalam pembelajaran seni rupa di SMP N 1 Slawi, (3) hasil pembelajaran, kelebihan, serta kendala-kendala dalam memanfaatkan papier mâché sebagai media dalam pembelajaran seni rupa di SMP N 1 Slawi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi, menjelaskan dan menganalisis permasalahan tersebut.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian yang diterapkan meliputi; (1) survei pendahuluan ke sekolah, (2) pengamatan sebelum perlakuan, (3) pengamatan terfokus I, (4) evaluasi dan rekomendasi, (5) pengamatan terfokus II, dan (6) evaluasi dan rekomendasi atau hasil. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan dengan didukung wawancara, dokumentasi foto, serta penilaian hasil berkarya. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa media papier mâché berasal dari koran bekas dengan proses merendam kertas koran selama satu malam, lalu menghancurkan rendaman koran bekas dengan alat penumbuk, setelah itu dicampurkan dengan lem PVA, dan papier mâché siap digunakan. Pemanfaatan papier mâché dalam pembelajaran dilakukan 4x pertemuan, 2 pertemuan untuk membuat karya kriya tempat pensil dari papier mâché dan 2 pertemuan untuk membuat topeng. Proses pembelajaran terlihat menyenangkan. Selama proses berkarya siswa menunjukan semangat yang tinggi. Hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, akan tetapi sebagian besar lagi menurun.
Saran yang diberikan peneliti: (1) guru hendaknya menggunakan papier mâché sebagai media pembelajaran dan juga dapat difungsikan sebagai media dalam berkarya seni rupa, (2) guru tidak hanya memanfaatkan papier mâché sebagai media dalam berkarya seni kriya, namun dapat juga digunakan dalam berkarya seni murni, (3) guru hendaknya menggunakan peralatan pendukung seperti kain lap, koran sebagai alas sehingga kondisi kelas lebih terkendali.
SARI
Taufiq, Nashruddin. 2015. Studi Eksploratif: Pemanfaatan Pewarna Tekstil Dalam Melukis Ekspresif Pada Kaos T-shirt Di Kelas IX A SMP N 1 Wedarijaksa Pati. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Triyanto, M.A.
Kata Kunci: Pembelajaran, seni lukis, media, kaos t-shirt
Pada tingkat SMP guru umumnya hanya mengajarkan melukis pada media kanvas ataupun kertas sehingga anak-anak merasa bosan.Untuk itu dibutuhkan media berkarya yang dapat mendorong minat siswa untuk berkarya dengan eksplorasi media alternatif dalam pembelajaran seni lukis. Masalah yang diteliti adalah: (1) bagaimana kaos t-shirt dapat digunakan sebagai media berkarya seni lukis, (2) bagaimana hasil melukis menggunakan media dari kaos t-shirt, (3) faktor-faktor apa saja yang bersifat eksploratif menjadi pendukung dalam melukis menggunakan media dari kaos t-shirt. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (1) kaos t-shirt dapat digunakan sebagai media berkarya melukis ekspresif dengan menggunakan pewarna tekstil melalui tahapan yang telah diajarkan pada waktu pembelajaran dengan menggunakan rubber, kemudian pewarnaan, gelap terang sampai penyetrikaan dan pelapisan top coat, (2) hasil melukis menggunakan media dari kaos t-shirt dinyatakan berhasil melalui pengamatan I, II, dan III berdasarkan nilai persentase siswa yang memenuhi KKM dengan total 76,66 % dan mendapat nilai rata-rata 75 yang dinyatakan lulus KKM.
Faktor yang menjadi pendukung dalam melukis menggunakan media kaos t-shirt adalah dari segi siswa yang sangat antusias dalam melukis kaos t-shirt, dari segi Guru seni budaya yang juga mendukung dengan adanya ide baru dan juga telah memberikan waktu yang cukup lama dalam penelitian ini, dari segi Kepala Sekolah yang telah memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk menunjang proses penelitian, dari segi TU yang telah memberikan dokumen-dokumen kepada peneliti, dan dari segi guru lain yang sudah mendukung dalam proses pembelajaran ini. Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut. Pertama, dalam hal pewarnaan yang masih tembus sampai belakang sebaiknya menggunakan karton yang lebih tebal atau bisa menggunakan triplek yang telah dipotong sesuai ukuran kaos t-shirt. Kedua, pada saat pemberian warna yang masih keluar dari motif, disarankan agar lebih berhati-hati dan lebih teliti pada waktu memberikan warna supaya hasilnya lebih rapi. Ketiga, persoalan gelap terang, disarankan untuk memberikan pemahaman dan contoh pencampuran warna yang nantinya akan diaplikasikan pada motif kaos t-shirt untuk memberikan sentuhan gelap terang.
SARI
Adni Liuvivi Oktoviani. 2011. Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Peningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal merupakan model pembelajaran seni budaya khususnya seni tari untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan metode permainan cipta gerak yakni siswa membuat gerakan dan merangkainya menjadi sebuah tarian sederhana.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana meningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal? 2) Apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat peningkatan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten Kendal?. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) meningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal 2) faktor-faktor pendukung dan penghambat peningkatan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten Kendal.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, karena pada dasarnya penelitian kualitatif menghasilkan data yang bersifat deskriptif, berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari hasil wawancara, dokumen pribadi maupun resmi, sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kreativitas siswa dengan menggunakan metode permainan cipta gerak terdapat beberapa tahap yakni: 1) Tahap Ide yang meliputi menemukan gagasan dan pengumpulan bahan, 2) Tahap Pelaksanaan yang meliputi pembuatan gerak dan penyajian yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, siswa dapat menciptakan gerak dan merangkainya menjadi sebuah tarian sederhana dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Ada dua faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas siswa yaitu faktor pendukung antara lain keterampilan guru menyampaikan materi, minat siswa, sarana prasarana dan faktor penghambat antara lain faktor dari siswa yang belum memiliki fasilitas belajar di rumah.
Saran dari hasil penelitian, yaitu agar peningkatan kreativitas siswa melalui metode permainan cipta gerak lebih ditingkatkan dalam pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja dan guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan metode permainan cipta gerak dengan melalui apresiasi tari dari kaset CD pembelajaran maupun apresiasi tari dengan melihat secara langsung sebuah pertunjukan tari agar dapat lebih meningkatkan kreativitas siswa SMP Negeri 2 Boja.
Kata kunci : Kreativitas, Permainan cipta gerak, Pembelajaran, dan Seni tari.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.
Download Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tingkat SMP/MTs Kelas 9 Mapel Seni Budaya
Berikut ini kami sajikan untuk anda agar bisa mengunduh contoh Judul dan Laporan PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 9 secara lengkap dan Utuh.
01.KOLASE: PEMANFAATAN PELEPAH PISANG SEBAGAI MEDIA BERKARYA DUA DIMENSI PADA SISWA KELAS IX G SMP N 1 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
Download | Teguh YuliantoABSTRAK
Yulianto, Teguh. 2013. Kolase: Pemanfaatan Pelepah Pisang sebagai Media Berkarya Dua Dimensi pada Siswa Kelas IX G SMP N 1 Kesesi Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Sri Iswidayati, M.Hum.; Pembimbing II: Drs. H. Nur Rokhmat, B. A. M.Pd.; i-xiv, 125 hal.
Kata kunci: Kolase, Pelepah Pisang, Media Berkarya.
Tanaman pisang banyak ditemukan di lingkungan sekitar SMP N 1 Kesesi, namun hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja. Berdasarkan hal tersebut, Guru Seni Budaya SMP N 1 Kesesi memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase dalam pembelajaran seni rupa. Kolase merupakan salah satu teknik dalam berkarya seni dengan cara menempelkan bahan-bahan selain cat pada bidang datar. Penelitian ini mengkaji tiga permasalahan, yaitu: (1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni rupa dengan memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi?, (2) bagaimana hasil karya siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi dalam memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase?, dan (3) apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa dengan memanfaatkan pelepah pisang sebagai media berkarya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) pembelajaran ini dapat berguna sebagai pengenalan media berkarya dan penguasaan teknik kolase pada siswa dengan memanfaatkan pelepah pisang, namun perlu adanya suatu perencanaan yang tepat terkait dengan kompetensi dasar yang harus dicapai, (2) hasil karya dua dimensi teknik kolase pada siswa kelas IX G SMP N 1 Kesesi menunjukkan bahwa siswa telah dapat menerapkan teknik kolase dalam berkarya dua dimensi yang ditandai oleh persentase karya dengan kategori baik lebih besar dari persentase karya dengan kategori cukup, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran yakni berkenaan dengan alokasi waktu pembelajaran dan kendala yang dialami siswa dalam proses pembuatan karya. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) guru hendaknya perlu menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, (2) guru perlu menetapkan kriteria penilaian yang tepat dalam melakukan evaluasi hasil karya siswa, dan (3) guru hendaknya memberikan tema yang lebih luas untuk memotivasi, menumbuhkan kreativitas, dan memberikan kebebasan berekspresi bagi siswa jika siswa telah mengenal dan menguasai media berkarya dua dimensi teknik kolase.
02.PAPIER MÂCHÉ SEBAGAI MEDIA BERKARYA SENI DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMP N 1 SLAWI
Download | Agustin Dwi AriniABSTRAK
Agustin Dwi Arini. 2012. Papier Mâché sebagai Media Berkarya Seni dalam Pembelajaran Seni Rupa di SMP N 1 Slawi. Skripsi Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd., pembimbing II: Drs. Dewa Made Karthadinata, M.Pd.
Kata Kunci : Papier Mâché, Media Seni Rupa, Karya Seni, Pembelajaran seni rupa.
Pemilihan media berkarya merupakan hal yang tepat untuk menciptakan hasil karya siswa yang kreatif. Dengan media yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik dan pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan. Salah satu upaya pengembangan media berkarya yang menyenangkan yaitu dengan memanfaatkan limbah kertas yang akan dibuat media papier mâché. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) proses pembuatan papier mâché sebagai media dalam berkarya seni rupa, (2) pemanfaatan media papier mâché sebagai media berkarya seni dalam pembelajaran seni rupa di SMP N 1 Slawi, (3) hasil pembelajaran, kelebihan, serta kendala-kendala dalam memanfaatkan papier mâché sebagai media dalam pembelajaran seni rupa di SMP N 1 Slawi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi, menjelaskan dan menganalisis permasalahan tersebut.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian yang diterapkan meliputi; (1) survei pendahuluan ke sekolah, (2) pengamatan sebelum perlakuan, (3) pengamatan terfokus I, (4) evaluasi dan rekomendasi, (5) pengamatan terfokus II, dan (6) evaluasi dan rekomendasi atau hasil. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan dengan didukung wawancara, dokumentasi foto, serta penilaian hasil berkarya. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa media papier mâché berasal dari koran bekas dengan proses merendam kertas koran selama satu malam, lalu menghancurkan rendaman koran bekas dengan alat penumbuk, setelah itu dicampurkan dengan lem PVA, dan papier mâché siap digunakan. Pemanfaatan papier mâché dalam pembelajaran dilakukan 4x pertemuan, 2 pertemuan untuk membuat karya kriya tempat pensil dari papier mâché dan 2 pertemuan untuk membuat topeng. Proses pembelajaran terlihat menyenangkan. Selama proses berkarya siswa menunjukan semangat yang tinggi. Hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, akan tetapi sebagian besar lagi menurun.
Saran yang diberikan peneliti: (1) guru hendaknya menggunakan papier mâché sebagai media pembelajaran dan juga dapat difungsikan sebagai media dalam berkarya seni rupa, (2) guru tidak hanya memanfaatkan papier mâché sebagai media dalam berkarya seni kriya, namun dapat juga digunakan dalam berkarya seni murni, (3) guru hendaknya menggunakan peralatan pendukung seperti kain lap, koran sebagai alas sehingga kondisi kelas lebih terkendali.
03.STUDI EKSPLORATIF: PEMANFAATAN PEWARNA TEKSTIL DALAM MELUKIS EKSPRESIF PADA KAOS T-SHIRT DI KELAS IX A SMP N 1 WEDARIJAKSA PATI
Download | Nashruddin TaufiqSARI
Taufiq, Nashruddin. 2015. Studi Eksploratif: Pemanfaatan Pewarna Tekstil Dalam Melukis Ekspresif Pada Kaos T-shirt Di Kelas IX A SMP N 1 Wedarijaksa Pati. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Triyanto, M.A.
Kata Kunci: Pembelajaran, seni lukis, media, kaos t-shirt
Pada tingkat SMP guru umumnya hanya mengajarkan melukis pada media kanvas ataupun kertas sehingga anak-anak merasa bosan.Untuk itu dibutuhkan media berkarya yang dapat mendorong minat siswa untuk berkarya dengan eksplorasi media alternatif dalam pembelajaran seni lukis. Masalah yang diteliti adalah: (1) bagaimana kaos t-shirt dapat digunakan sebagai media berkarya seni lukis, (2) bagaimana hasil melukis menggunakan media dari kaos t-shirt, (3) faktor-faktor apa saja yang bersifat eksploratif menjadi pendukung dalam melukis menggunakan media dari kaos t-shirt. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (1) kaos t-shirt dapat digunakan sebagai media berkarya melukis ekspresif dengan menggunakan pewarna tekstil melalui tahapan yang telah diajarkan pada waktu pembelajaran dengan menggunakan rubber, kemudian pewarnaan, gelap terang sampai penyetrikaan dan pelapisan top coat, (2) hasil melukis menggunakan media dari kaos t-shirt dinyatakan berhasil melalui pengamatan I, II, dan III berdasarkan nilai persentase siswa yang memenuhi KKM dengan total 76,66 % dan mendapat nilai rata-rata 75 yang dinyatakan lulus KKM.
Faktor yang menjadi pendukung dalam melukis menggunakan media kaos t-shirt adalah dari segi siswa yang sangat antusias dalam melukis kaos t-shirt, dari segi Guru seni budaya yang juga mendukung dengan adanya ide baru dan juga telah memberikan waktu yang cukup lama dalam penelitian ini, dari segi Kepala Sekolah yang telah memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk menunjang proses penelitian, dari segi TU yang telah memberikan dokumen-dokumen kepada peneliti, dan dari segi guru lain yang sudah mendukung dalam proses pembelajaran ini. Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut. Pertama, dalam hal pewarnaan yang masih tembus sampai belakang sebaiknya menggunakan karton yang lebih tebal atau bisa menggunakan triplek yang telah dipotong sesuai ukuran kaos t-shirt. Kedua, pada saat pemberian warna yang masih keluar dari motif, disarankan agar lebih berhati-hati dan lebih teliti pada waktu memberikan warna supaya hasilnya lebih rapi. Ketiga, persoalan gelap terang, disarankan untuk memberikan pemahaman dan contoh pencampuran warna yang nantinya akan diaplikasikan pada motif kaos t-shirt untuk memberikan sentuhan gelap terang.
04.PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PERMAINAN CIPTA GERAK DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP N 2 BOJA KABUPATEN KENDAL
Download | Adni Liuvivi OktovianiSARI
Adni Liuvivi Oktoviani. 2011. Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Peningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal merupakan model pembelajaran seni budaya khususnya seni tari untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan metode permainan cipta gerak yakni siswa membuat gerakan dan merangkainya menjadi sebuah tarian sederhana.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana meningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal? 2) Apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat peningkatan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten Kendal?. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) meningkatkan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten kendal 2) faktor-faktor pendukung dan penghambat peningkatan kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak dalam pembelajaran seni budaya di SMP N 2 Boja Kabupaten Kendal.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, karena pada dasarnya penelitian kualitatif menghasilkan data yang bersifat deskriptif, berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari hasil wawancara, dokumen pribadi maupun resmi, sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kreativitas siswa dengan menggunakan metode permainan cipta gerak terdapat beberapa tahap yakni: 1) Tahap Ide yang meliputi menemukan gagasan dan pengumpulan bahan, 2) Tahap Pelaksanaan yang meliputi pembuatan gerak dan penyajian yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, siswa dapat menciptakan gerak dan merangkainya menjadi sebuah tarian sederhana dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Ada dua faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas siswa yaitu faktor pendukung antara lain keterampilan guru menyampaikan materi, minat siswa, sarana prasarana dan faktor penghambat antara lain faktor dari siswa yang belum memiliki fasilitas belajar di rumah.
Saran dari hasil penelitian, yaitu agar peningkatan kreativitas siswa melalui metode permainan cipta gerak lebih ditingkatkan dalam pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja dan guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan metode permainan cipta gerak dengan melalui apresiasi tari dari kaset CD pembelajaran maupun apresiasi tari dengan melihat secara langsung sebuah pertunjukan tari agar dapat lebih meningkatkan kreativitas siswa SMP Negeri 2 Boja.
Kata kunci : Kreativitas, Permainan cipta gerak, Pembelajaran, dan Seni tari.
Mau donasi lewat mana?
Kalau sudah melakukan DONASI silahkan hubungi ke no Whatshapp ini ya : WA-IG
Paypal
Bank BRI - An.Sarif Hidayatullah / Rek : 3702-0104-7715-536
DONASI ANDA PENTING UNTUK KAMI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Post a Comment