Ilmuguru.org - Dalam kesempatan kali ini IG (lmuguru) akan mencoba memberikan sedikit sebaran materi tentang Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.
Berikut ini kami sajikan untuk anda agar bisa mengundul contoh Judul dan Laporan PTK PKn Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX
01. PELAKSANAAN PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN MATA PELAJARAN PPKn KELAS IX di SMP NEGERI 3 CILACAP
Download | Khakimatul Royani
SARI
Royani, Khakimatul,2016, Pelaksanaan Praktik Belajar Kewarganegaraan Mata Pelajaran PPKn di SMP negeri 3 Cilacap, Skripsi, Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Drs. Slamet Sumarto, M.Pd dan Drs. Tijan, M.Si. 171 halaman.
Kata Kunci : Pembelajaran, Model Pembelajaran, Praktik belajar Kewarganegaraan, PPKn
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mempunyai tujuan penting dalam membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter serta memahami hak dan kewajibannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suatu pembelajaran yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar yaitu model pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan karena pembelajaran aktif ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung (nyata). Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan yaitu (1) Bagaimana pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap? (2) Bagaimana hambatan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Fokus penelitian adalah (1) Pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap (2) Hambatan dalam pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, wawancara dan kajian dokumen. Sumber data diperoleh dari informan (kepala sekolah, guru dan peserta didik), aktivitas pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan serta dokumen sekolah. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan mata pelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap selama empat kali pertemuan pada jam pelajaran dan di luar jam pelajaran dengan tahapan adalah mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah sebagai fokus kajian kelas, pembentukan kelompok, pengumpulan informasi melalui koran, internet dan investigasi ke lembaga Kepolisian Resort Cilacap, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cilacap, Pengadilan Negeri Cilacap dan Lembaga Pemasyarakatan Cilacap, pengembangan dan penyajian portofolio dan refleksi pembelajaran. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian praktik dan penilaian produk. (2) hambatan yang ditemukan adalah penyusunan RPP dan perizinan tempat serta pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu yang relatif lama. management pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang sehingga proses penilaian di lapangan belum dapat didampingi sepenuhnya,
Saran agar memasukkan perncanaan kedalam silabus dan RPP secara jelas. Memberikan tugas individu untuk mengatasi peserta didik yang pasif serta meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana sekolah.
02. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn (Studi Kasus di Kelas VIII dan IX SMP Negeri 8 Cilacap)
Download | Desi Fatma Ratih
SARI
Ratih, Desi Fatma. 2009. Pengembangan Kreativitas Mengajar Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran PKn (Studi Kasus di Kelas VIII dan IX SMP Negeri 8 Cilacap). Skripsi. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. S Sri Redjeki, M.Pd. Pembimbing II Moh. Aris Munandar, S.Sos, M.M. 81 hal.
Kata Kunci: Pengembangan Kreativitas Mengajar, Memotivasi Siswa.
Guru merupakan faktor eksternal sebagai penunjang motivasi belajar siswa di kelas. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas mengajar guru dalam proses belajar mengajar. Guna menumbuhkan motivasi dan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar agar pelajaran PKn dapat diminati dan dipahami maknanya karena pelajaran PKn merupakan salah satu modal dalam membangun bangsa kita pada kehidupan masa kini dan yang akan datang. Sementara untuk memberikan pengayaan terhadap dirinya guru juga dituntut kreatif mengembangkan kemampuan mengajar dan mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap (2) Kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap (2) Mengetahui kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang memaparkan berbagai data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode interaksi dengan tahap-tahap mengumpulkan data, reduksi data, analisis dan penyajian data, verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa pada pembelajaran PKn yaitu guru PKn kelas VIII dan IX di SMP Negeri 8 Cilacap dalam mengembangkan kreatifitas mengajarnya belum maksimal. Tetapi hal ini sudah memberikan nilai positif bagi siswa, mereka akan lebih termotivasi belajar karena guru benar-benar membantu siswanya untuk belajar maksimal, disamping itu guru PKn kelas VIII dan IX selalu berusaha membuat kegiatan belajar dikelas menjadi nyaman dan kondusif sehingga proses belajar menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar mengajar guru PKn kelas VIII dan IX sudah menggunakan beberapa metode mengajar seperti diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan dan permainan serta mengadakan variasi dengan menggunakan dua metode atau lebih ketika mengajar, seperti permainan di variasikan dengan ceramah dan tanya jawab. Penggunaan media dalam pembelajaran seperti OHP dan LCD untuk menarik minat belajar siswa pun sudah digunakan dan dalam mengajar tidak terpancang pada satu buku saja tetapi mencari dari sumber belajar lain seperti membaca buku-buku, koran atau literatur lain yang berhubungan dengan materi pelajaran, dan melihat internet. Untuk mengembangkan kreativitas para guru sekolah sudah memberikan pelatihan seperti pelatihan komputer dan bahasa Inggris. Selain mengikuti pelatihan yang diadakan sekolah, guru PKn kelas VIII dan IX juga mengikuti penataran, simposium, dan aktif dalam kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn yaitu salah satunya guru tidak mendapat bantuan dana atau subsidi dari sekolah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti seminar, lokakarya walaupun dari pihak sekolah juga sudah memberikan pelatihan sendiri tetapi dengan mengikuti kegiatan seperti tersebut diharapkan dapat menambah pengalaman guru, masih terbatas atau belum terpenuhi sepenuhnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran yang bervariasi, serta pengadaan sumber belajar seperti keterbatasan buku-buku pelajaran yang masih terbatas jumlahnya. Kelemahan lainnya dalam penggunaan metode pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang penulis sampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu bagi guru lebih mengembangkan lagi kreativitasnya dalam mengajar, menggunakan metode dan media yang lebih bervariasi lagi dalam setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan supaya siswa tidak bosan dan termotivasi belajar. Guru hendaknya mengikuti pelatihan dan kegiatan sesuai dengan bidang studinya masing-masing dan aktif dalam kegiatan MGMP sebagai sarana peningkatan mutu guru. Guru lebih berani dalam berinovasi untuk mencari dan mencoba menerapkan metode pembelajaran non konvensional agar KBM menarik. Kemudian bagi pihak sekolah hendaknya dapat mencukupi kebutuhan belajar siswa seperti menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan kondusif, menyediakan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan guru atau siswa agar tujuan dapat tercapai secara maksimal serta menambah sarana untuk mendukung proses belajar mengajar guru dan mengadakan pelatihan guru.
03. PENERAPAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS QUIPPER SCHOOL DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMP N 2 KUDUS
Download | Wifki Ananta
SARI
Ananta, Wifki. 2016. Penerapan Media Interaktif Berbasis Quipper School dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKN Di SMP N 2 Kudus. Skripsi. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., Pembimbing II Puji Lestari, S.Pd, M.Si. Halaman: 99
Kata Kunci: Media Interaktif, Quipper School, Kemandirian Belajar, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perencanaan pembuatan media pembelajaran interaktif Quipper School di SMP N 2 Kudus. (2) mengetahui pelaksanaan penerapan media pembelajaran Quipper School yang dapat membentuk kemandirian belajar siswa. (3) mengetahui keberhasilan penerapan media pembelajaran interaktif Quipper School dalam membentuk kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMP N 2 Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di SMP N 2 Kudus. Nara sumber dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan siswa SMP N 2 Kudus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis verifikatif kualitatif yang dilakukan secara bersama-sama. Analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan media interaktif Quipper School dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran secara sistematis oleh guru PPKn. (2) penerapan media interaktif Quipper School berupa tambahan belajar dan mengadakan evaluasi bersifat online oleh guru dan siswa. (3) penerapan media interaktif Quipper School mampu membentuk kemandirian belajar siswa menjadi lebih tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan terpenuhinya delapan kriteria kegiatan belajar mandiri dan meningkatnya motif belajar siswa.
Faktor pendukung keberhasilan penerapan Quipper School yaitu tersedianya perangkat teknologi komunikasi yang menunjang proses pembelajaran, efisien, membuat siswa merasa senang, penyajian materi yang menarik, komunikatif, penguasaan teknologi informasi yang baik, serta inovasi mengajar guru. Faktor penghambat keberhasilan penerapan Quipper School yaitu biaya internet seluler yang masih mahal, dan kualitas jaringan internet yang tidak stabil di beberapa daerah.
Saran dari peneliti adalah sebagai berikut: guru senantiasa berinovasi dalam pembelajaran melalui Quipper School demi peningkatan kualitas pembelajaran, serta siswa senantiasa mengelola dan meningkatkan cara, motif, dan kemandirian belajarnya.
04. HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DENGAN SIKAP SOLIDARITAS SOSIAL PADA SISWA MTs NEGERI 02 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Download | Ratih Purwanti
SARI
Purwanti, Ratih. 2015. Hubungan Antara Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dengan Sikap Solidaritas Sosial Pada Siswa MTs Negeri 02 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan.FakultasIlmuSosial, UniversitasNegeri Semarang, DosenPembimbing I, Drs. Sumarno, M.A. DosenPembimbing II, Drs. Sunarto, S.H, M.Si.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, PPKn,Solidaritas Sosial
Pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sikap solidaritas sosial merupakan salah satu sikap yang ada dalam pembelajaran PPKn. Hal ini akan berhubungan dengan prestasi belajar PPKn karena didalam prestasi belajar dapat melihat bagaimana penguasaan siswa terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan mata pelajaran PPKn.
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang diambil adalah 1) bagaimana Prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang, 2) bagaimana sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang, dan 3) adakah hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas pada sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui Prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang, 2) untuk mengetahui sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang, dan 3) untuk mengetahui Adakah hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial pada siswa MTs Negeri 02 Semarang.
Populasidalampenelitianini adalah siswa kelas VII dan VIII MTs Negeri 02 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 berjumlah 428 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling acak berstrata, sehingga responden berjumlah 191 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dan sikap solidaritas sosial yang dimiliki siswa.Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik korelasi.
Hasil penelitian menunjukkanrata-rata prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang adalah 76,53 yang termasuk dalam kategori baik. Rata-rata sikap solidaritas sosial siswa adalah 110,86 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai nilai r sebesar 0,226 dengan taraf kepercayaan 95% r tabel 0,148, maka r hitung (0,226) > r tabel (0,148)jadi Ha diterima artinya terdapat hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial pada siswa.
Simpulan dalam penelitian ini adalah 1) Hasil analisis dekriptif mengenai Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa rata-rata siswa mempunyai prestasi belajar dalam kategori baik. 2)Hasil analisis dekriptif mengenai sikap solidaritas sosial siswa di MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa rata-rata siswa mempunyai sikap solidaritas sosial yang cukup baik. 3) Hasil analisis korelasi antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Angka korelasi yang positif menujukkan bahwa hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas siswa searah, artinya jika prestasi belajar PPKn baik maka sikap solidaritas sosial siswa juga baik.
Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Kepada guru diharapkan dapat meningkatkan cara mengajar nya dengan menyeimbangkan pembelajaran kognitif dan afektif sehingga prestasi belajar siswa baik dan sikap solidaritas sosial siswa juga baik, 2) Kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn karena secara tidak langsung dengan meningkatnya prestasi belajar PPKn dapat menumbuhkan sikap solidaritas sosial siswa.
05. PENANAMAN KARAKTER PERCAYA DIRI MELALUI EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG DI SMP NEGERI 7 PEMALANG KABUPATEN PEMALANG
Download | Anggun Irmawati
SARI
Anggun Irmawati. 2016. Penanaman Karakter Percaya Diri melalui Ekstrakurikuler Angkkung di SMP Negeri 7 Pemalang. Skripsi, Politik Dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dr Eko Handoyo M.Si. Puji Lestari S.Pd., M.Si. 133 halaman.
Kata kunci : karakter, percaya diri, Angklung
Menanamkan kepercayaan diri adalah sangat penting hal ini dikarenakan kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa. Siswa yang cerdas dalam bidang akademik namun kurang percaya diri juga akan berdampak pada prestasi belajarnya di kelas. Rasa percaya diri siswa di sekolah bisa dibangun melalui berbagai macam bentuk kegiatan, yang salah satunya adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler angklung memiliki manfaat pada penanaman karakter siswa. Nilai-nilai yang ada pada permainan angklung berupa nilai percaya diri, kerja sama tim, toleransi, tanggung jawa, dan disiplin. Permainan Angklung merupakan permainan yang dimainkan secara bersama-sama sehingga dibutuhkan tim yang solid. Pemain angklung (siswa) harus bekerja sesuai perannya dan dalam menjalankan perannya masingmasing siswa harus percaya diri dalam memainkan Angklung karena apabila ada siswa yang kurang percaya diri maka siswa tersebut tidak bisa melaksanakan perannya dengan baik sehingga dapat merusak permainan angklung. Jadi dalam memainkan angklung tidak sebatas dalam memainkan musik saja tapi juga diperlukan kepercayaan diri yang kuat dari setiap pemainnya, sehingga Angklung dapat digunakan untuk membentuk karakter siswa seperti membentuk individuindividu yang lebih percaya diri, menguatkan kerja sama, bertanggung jawab, disiplin, dan toleransi.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah cara yang digunakan untuk menanamkan karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang?, (2) Apakah faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang?. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui cara penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menjamin kebenaran dan keabsahan data yang dikumpulkan dalam penelitan ini maka diperlukan adanya validitas data yaitu menggunakan teknik triangulasi dan triangulasi sumber. Sumber dan teknik analisis datanya adalah dengan teknik analisis interaktif yang meliputi empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara yang digunakan untuk menanamkan percaya diri adalah dengan cara mengasah bakat siswa (demonstrasi, latihan (drill), dan pemberian tugas), memberikan motivasi (pemberian pengetahuan, pujian, dan hadiah), membuat siswa aktif, pemberian tugas, dan menyertakan siswa dalam pementasan. Faktor penghambat adalah kurangnya kehadiran siswa dalam kegiatan Angklung sehingga menghambat penanaman kepercayaan diri siswa, guru pembina kurang memperhatikan siswa yang percaya dirinya kurang. Saran yang dapat diajukan peneliti adalah Bagi siswa, perlunya memiliki kesadaran dan keikhlasan dalam diri sehingga dapat hadir mengikuti kegiatan tanpa adanya rasa terpaksa. Bagi pembina, melakukan kontrol dan pendekatan kepada siswa yang kurang percaya diri untuk diarahkan agar siswa menjadi lebih aktif, meningkatkan perhatian kepada siswa dengan pengembangan kegiatan yang lebih menarik sehingga menarik minat siswa untuk hadir mengikuti Angklung.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.
Download Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX Mapel PKn
Berikut ini kami sajikan untuk anda agar bisa mengundul contoh Judul dan Laporan PTK PKn Tingkat SMP/MTs Kelas 9/IX
01. PELAKSANAAN PRAKTIK BELAJAR KEWARGANEGARAAN MATA PELAJARAN PPKn KELAS IX di SMP NEGERI 3 CILACAP
Download | Khakimatul Royani
SARI
Royani, Khakimatul,2016, Pelaksanaan Praktik Belajar Kewarganegaraan Mata Pelajaran PPKn di SMP negeri 3 Cilacap, Skripsi, Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Drs. Slamet Sumarto, M.Pd dan Drs. Tijan, M.Si. 171 halaman.
Kata Kunci : Pembelajaran, Model Pembelajaran, Praktik belajar Kewarganegaraan, PPKn
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mempunyai tujuan penting dalam membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter serta memahami hak dan kewajibannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suatu pembelajaran yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar yaitu model pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan karena pembelajaran aktif ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung (nyata). Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan yaitu (1) Bagaimana pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap? (2) Bagaimana hambatan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Fokus penelitian adalah (1) Pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan dalam pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap (2) Hambatan dalam pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, wawancara dan kajian dokumen. Sumber data diperoleh dari informan (kepala sekolah, guru dan peserta didik), aktivitas pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan serta dokumen sekolah. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pelaksanaan praktik belajar kewarganegaraan mata pelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 3 Cilacap selama empat kali pertemuan pada jam pelajaran dan di luar jam pelajaran dengan tahapan adalah mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah sebagai fokus kajian kelas, pembentukan kelompok, pengumpulan informasi melalui koran, internet dan investigasi ke lembaga Kepolisian Resort Cilacap, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cilacap, Pengadilan Negeri Cilacap dan Lembaga Pemasyarakatan Cilacap, pengembangan dan penyajian portofolio dan refleksi pembelajaran. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian praktik dan penilaian produk. (2) hambatan yang ditemukan adalah penyusunan RPP dan perizinan tempat serta pelaksanaan kegiatan membutuhkan waktu yang relatif lama. management pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang sehingga proses penilaian di lapangan belum dapat didampingi sepenuhnya,
Saran agar memasukkan perncanaan kedalam silabus dan RPP secara jelas. Memberikan tugas individu untuk mengatasi peserta didik yang pasif serta meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana sekolah.
02. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn (Studi Kasus di Kelas VIII dan IX SMP Negeri 8 Cilacap)
Download | Desi Fatma Ratih
SARI
Ratih, Desi Fatma. 2009. Pengembangan Kreativitas Mengajar Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran PKn (Studi Kasus di Kelas VIII dan IX SMP Negeri 8 Cilacap). Skripsi. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. S Sri Redjeki, M.Pd. Pembimbing II Moh. Aris Munandar, S.Sos, M.M. 81 hal.
Kata Kunci: Pengembangan Kreativitas Mengajar, Memotivasi Siswa.
Guru merupakan faktor eksternal sebagai penunjang motivasi belajar siswa di kelas. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas mengajar guru dalam proses belajar mengajar. Guna menumbuhkan motivasi dan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar agar pelajaran PKn dapat diminati dan dipahami maknanya karena pelajaran PKn merupakan salah satu modal dalam membangun bangsa kita pada kehidupan masa kini dan yang akan datang. Sementara untuk memberikan pengayaan terhadap dirinya guru juga dituntut kreatif mengembangkan kemampuan mengajar dan mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap (2) Kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap (2) Mengetahui kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn di SMP Negeri 8 Cilacap.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang memaparkan berbagai data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode interaksi dengan tahap-tahap mengumpulkan data, reduksi data, analisis dan penyajian data, verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa pada pembelajaran PKn yaitu guru PKn kelas VIII dan IX di SMP Negeri 8 Cilacap dalam mengembangkan kreatifitas mengajarnya belum maksimal. Tetapi hal ini sudah memberikan nilai positif bagi siswa, mereka akan lebih termotivasi belajar karena guru benar-benar membantu siswanya untuk belajar maksimal, disamping itu guru PKn kelas VIII dan IX selalu berusaha membuat kegiatan belajar dikelas menjadi nyaman dan kondusif sehingga proses belajar menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar mengajar guru PKn kelas VIII dan IX sudah menggunakan beberapa metode mengajar seperti diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan dan permainan serta mengadakan variasi dengan menggunakan dua metode atau lebih ketika mengajar, seperti permainan di variasikan dengan ceramah dan tanya jawab. Penggunaan media dalam pembelajaran seperti OHP dan LCD untuk menarik minat belajar siswa pun sudah digunakan dan dalam mengajar tidak terpancang pada satu buku saja tetapi mencari dari sumber belajar lain seperti membaca buku-buku, koran atau literatur lain yang berhubungan dengan materi pelajaran, dan melihat internet. Untuk mengembangkan kreativitas para guru sekolah sudah memberikan pelatihan seperti pelatihan komputer dan bahasa Inggris. Selain mengikuti pelatihan yang diadakan sekolah, guru PKn kelas VIII dan IX juga mengikuti penataran, simposium, dan aktif dalam kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Kelemahan dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi siswa kelas VIII dan IX pada pembelajaran PKn yaitu salah satunya guru tidak mendapat bantuan dana atau subsidi dari sekolah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti seminar, lokakarya walaupun dari pihak sekolah juga sudah memberikan pelatihan sendiri tetapi dengan mengikuti kegiatan seperti tersebut diharapkan dapat menambah pengalaman guru, masih terbatas atau belum terpenuhi sepenuhnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran yang bervariasi, serta pengadaan sumber belajar seperti keterbatasan buku-buku pelajaran yang masih terbatas jumlahnya. Kelemahan lainnya dalam penggunaan metode pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang penulis sampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu bagi guru lebih mengembangkan lagi kreativitasnya dalam mengajar, menggunakan metode dan media yang lebih bervariasi lagi dalam setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan supaya siswa tidak bosan dan termotivasi belajar. Guru hendaknya mengikuti pelatihan dan kegiatan sesuai dengan bidang studinya masing-masing dan aktif dalam kegiatan MGMP sebagai sarana peningkatan mutu guru. Guru lebih berani dalam berinovasi untuk mencari dan mencoba menerapkan metode pembelajaran non konvensional agar KBM menarik. Kemudian bagi pihak sekolah hendaknya dapat mencukupi kebutuhan belajar siswa seperti menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan kondusif, menyediakan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan guru atau siswa agar tujuan dapat tercapai secara maksimal serta menambah sarana untuk mendukung proses belajar mengajar guru dan mengadakan pelatihan guru.
03. PENERAPAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS QUIPPER SCHOOL DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMP N 2 KUDUS
Download | Wifki Ananta
SARI
Ananta, Wifki. 2016. Penerapan Media Interaktif Berbasis Quipper School dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKN Di SMP N 2 Kudus. Skripsi. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., Pembimbing II Puji Lestari, S.Pd, M.Si. Halaman: 99
Kata Kunci: Media Interaktif, Quipper School, Kemandirian Belajar, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perencanaan pembuatan media pembelajaran interaktif Quipper School di SMP N 2 Kudus. (2) mengetahui pelaksanaan penerapan media pembelajaran Quipper School yang dapat membentuk kemandirian belajar siswa. (3) mengetahui keberhasilan penerapan media pembelajaran interaktif Quipper School dalam membentuk kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMP N 2 Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di SMP N 2 Kudus. Nara sumber dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan siswa SMP N 2 Kudus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis verifikatif kualitatif yang dilakukan secara bersama-sama. Analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) perencanaan media interaktif Quipper School dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran secara sistematis oleh guru PPKn. (2) penerapan media interaktif Quipper School berupa tambahan belajar dan mengadakan evaluasi bersifat online oleh guru dan siswa. (3) penerapan media interaktif Quipper School mampu membentuk kemandirian belajar siswa menjadi lebih tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan terpenuhinya delapan kriteria kegiatan belajar mandiri dan meningkatnya motif belajar siswa.
Faktor pendukung keberhasilan penerapan Quipper School yaitu tersedianya perangkat teknologi komunikasi yang menunjang proses pembelajaran, efisien, membuat siswa merasa senang, penyajian materi yang menarik, komunikatif, penguasaan teknologi informasi yang baik, serta inovasi mengajar guru. Faktor penghambat keberhasilan penerapan Quipper School yaitu biaya internet seluler yang masih mahal, dan kualitas jaringan internet yang tidak stabil di beberapa daerah.
Saran dari peneliti adalah sebagai berikut: guru senantiasa berinovasi dalam pembelajaran melalui Quipper School demi peningkatan kualitas pembelajaran, serta siswa senantiasa mengelola dan meningkatkan cara, motif, dan kemandirian belajarnya.
04. HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DENGAN SIKAP SOLIDARITAS SOSIAL PADA SISWA MTs NEGERI 02 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Download | Ratih Purwanti
SARI
Purwanti, Ratih. 2015. Hubungan Antara Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dengan Sikap Solidaritas Sosial Pada Siswa MTs Negeri 02 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan.FakultasIlmuSosial, UniversitasNegeri Semarang, DosenPembimbing I, Drs. Sumarno, M.A. DosenPembimbing II, Drs. Sunarto, S.H, M.Si.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, PPKn,Solidaritas Sosial
Pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sikap solidaritas sosial merupakan salah satu sikap yang ada dalam pembelajaran PPKn. Hal ini akan berhubungan dengan prestasi belajar PPKn karena didalam prestasi belajar dapat melihat bagaimana penguasaan siswa terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan mata pelajaran PPKn.
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang diambil adalah 1) bagaimana Prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang, 2) bagaimana sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang, dan 3) adakah hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas pada sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui Prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang, 2) untuk mengetahui sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang, dan 3) untuk mengetahui Adakah hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial pada siswa MTs Negeri 02 Semarang.
Populasidalampenelitianini adalah siswa kelas VII dan VIII MTs Negeri 02 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 berjumlah 428 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling acak berstrata, sehingga responden berjumlah 191 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dan sikap solidaritas sosial yang dimiliki siswa.Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik korelasi.
Hasil penelitian menunjukkanrata-rata prestasi belajar PPKn siswa MTs Negeri 02 Semarang adalah 76,53 yang termasuk dalam kategori baik. Rata-rata sikap solidaritas sosial siswa adalah 110,86 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai nilai r sebesar 0,226 dengan taraf kepercayaan 95% r tabel 0,148, maka r hitung (0,226) > r tabel (0,148)jadi Ha diterima artinya terdapat hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial pada siswa.
Simpulan dalam penelitian ini adalah 1) Hasil analisis dekriptif mengenai Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa rata-rata siswa mempunyai prestasi belajar dalam kategori baik. 2)Hasil analisis dekriptif mengenai sikap solidaritas sosial siswa di MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa rata-rata siswa mempunyai sikap solidaritas sosial yang cukup baik. 3) Hasil analisis korelasi antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Angka korelasi yang positif menujukkan bahwa hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas siswa searah, artinya jika prestasi belajar PPKn baik maka sikap solidaritas sosial siswa juga baik.
Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Kepada guru diharapkan dapat meningkatkan cara mengajar nya dengan menyeimbangkan pembelajaran kognitif dan afektif sehingga prestasi belajar siswa baik dan sikap solidaritas sosial siswa juga baik, 2) Kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn karena secara tidak langsung dengan meningkatnya prestasi belajar PPKn dapat menumbuhkan sikap solidaritas sosial siswa.
05. PENANAMAN KARAKTER PERCAYA DIRI MELALUI EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG DI SMP NEGERI 7 PEMALANG KABUPATEN PEMALANG
Download | Anggun Irmawati
SARI
Anggun Irmawati. 2016. Penanaman Karakter Percaya Diri melalui Ekstrakurikuler Angkkung di SMP Negeri 7 Pemalang. Skripsi, Politik Dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dr Eko Handoyo M.Si. Puji Lestari S.Pd., M.Si. 133 halaman.
Kata kunci : karakter, percaya diri, Angklung
Menanamkan kepercayaan diri adalah sangat penting hal ini dikarenakan kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa. Siswa yang cerdas dalam bidang akademik namun kurang percaya diri juga akan berdampak pada prestasi belajarnya di kelas. Rasa percaya diri siswa di sekolah bisa dibangun melalui berbagai macam bentuk kegiatan, yang salah satunya adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler angklung memiliki manfaat pada penanaman karakter siswa. Nilai-nilai yang ada pada permainan angklung berupa nilai percaya diri, kerja sama tim, toleransi, tanggung jawa, dan disiplin. Permainan Angklung merupakan permainan yang dimainkan secara bersama-sama sehingga dibutuhkan tim yang solid. Pemain angklung (siswa) harus bekerja sesuai perannya dan dalam menjalankan perannya masingmasing siswa harus percaya diri dalam memainkan Angklung karena apabila ada siswa yang kurang percaya diri maka siswa tersebut tidak bisa melaksanakan perannya dengan baik sehingga dapat merusak permainan angklung. Jadi dalam memainkan angklung tidak sebatas dalam memainkan musik saja tapi juga diperlukan kepercayaan diri yang kuat dari setiap pemainnya, sehingga Angklung dapat digunakan untuk membentuk karakter siswa seperti membentuk individuindividu yang lebih percaya diri, menguatkan kerja sama, bertanggung jawab, disiplin, dan toleransi.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah cara yang digunakan untuk menanamkan karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang?, (2) Apakah faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang?. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui cara penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam penanaman karakter percaya diri melalui ekstrakurikuler Angklung di SMP Negeri 7 Pemalang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menjamin kebenaran dan keabsahan data yang dikumpulkan dalam penelitan ini maka diperlukan adanya validitas data yaitu menggunakan teknik triangulasi dan triangulasi sumber. Sumber dan teknik analisis datanya adalah dengan teknik analisis interaktif yang meliputi empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara yang digunakan untuk menanamkan percaya diri adalah dengan cara mengasah bakat siswa (demonstrasi, latihan (drill), dan pemberian tugas), memberikan motivasi (pemberian pengetahuan, pujian, dan hadiah), membuat siswa aktif, pemberian tugas, dan menyertakan siswa dalam pementasan. Faktor penghambat adalah kurangnya kehadiran siswa dalam kegiatan Angklung sehingga menghambat penanaman kepercayaan diri siswa, guru pembina kurang memperhatikan siswa yang percaya dirinya kurang. Saran yang dapat diajukan peneliti adalah Bagi siswa, perlunya memiliki kesadaran dan keikhlasan dalam diri sehingga dapat hadir mengikuti kegiatan tanpa adanya rasa terpaksa. Bagi pembina, melakukan kontrol dan pendekatan kepada siswa yang kurang percaya diri untuk diarahkan agar siswa menjadi lebih aktif, meningkatkan perhatian kepada siswa dengan pengembangan kegiatan yang lebih menarik sehingga menarik minat siswa untuk hadir mengikuti Angklung.
Mau donasi lewat mana?
Kalau sudah melakukan DONASI silahkan hubungi ke no Whatshapp ini ya : WA-IG
Paypal
Bank BRI - An.Sarif Hidayatullah / Rek : 3702-0104-7715-536
DONASI ANDA PENTING UNTUK KAMI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Post a Comment